Posts

Inovasi Produk Pengelolaan Sampah

View this post on Instagram

INOVASI PRODUK PENGELOLAAN SAMPAH Produk ini diinovasi oleh prodi Teknik Lingkungan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Tujuannya, untuk menyadarkan masyarakat Indonesia ; pentingnya mendaur ulang kembali sampahnya, sehingga meminimalisir kerusakan lingkungan di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa konsep atau inovasi yang di lakukan, yaitu ; pengelolaan sampah limbah dan biomassa dengan memanfaatkan Gas Pirolisnya dan produk dari Pirolis. Sampah biomassa terbagi ada dua macam, yakni Bioarang dan Bioliquid Smoke. Semua limbah biomassa bisa dikonversikan menjadi Bioarang (Biochar) dan asap cair (Bioliquid Smoke). Manfaat biochar sebagai pembenah tanah, terletak pada dua sifat utamanya, yaitu mempunyai afinitas tinggi terhadap hara dan persisten dalam tanah. Sedangkan, asap cair dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik, disinfektan, pengusir hama, hingga menjadi penyubur tanah dan pupuk. Dalam implementasinya, penggunaan Bioarang (Biochar) ini sebagai berikut ; Pertama, Media tanam (pupuk); Kedua, Penjernih air; Ketiga, Penyerap bau. Bahkan, di negara Turki, Biochar dapat dipakai untuk menjadi bricket, sebagai penggangi batu bara. Salah satunya bisa di konversikan untuk pembanggit listrik. Lebih lanjut, dalam implementasinya, asap cair bisa digunakan sebagai bahan pengawet ikan, tahu, bakso atau daging, guna menjaga kadar protein dan lemak pada daging. Gimana, asyik kan jadi Mahasiswa Teknik Lingkungan di Universitas Proklamasi 45?

A post shared by Pengembangan Ekosistem UP45 (@tatakawasanup45) on

INOVASI PRODUK PENGELOLAAN SAMPAH

Produk ini diinovasi oleh prodi Teknik Lingkungan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Tujuannya, untuk menyadarkan masyarakat Indonesia ; pentingnya mendaur ulang kembali sampahnya, sehingga meminimalisir kerusakan lingkungan di seluruh wilayah Indonesia.

Ada beberapa konsep atau inovasi yang di lakukan, yaitu ; pengelolaan sampah limbah dan biomassa dengan memanfaatkan Gas Pirolisnya dan produk dari Pirolis. Sampah biomassa terbagi ada dua macam, yakni Bioarang dan Bioliquid Smoke.
Semua limbah biomassa bisa dikonversikan menjadi Bioarang (Biochar) dan asap cair (Bioliquid Smoke).

Manfaat biochar sebagai pembenah tanah, terletak pada dua sifat utamanya, yaitu mempunyai afinitas tinggi terhadap hara dan persisten dalam tanah. Sedangkan, asap cair dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik, disinfektan, pengusir hama, hingga menjadi penyubur tanah dan pupuk.

Dalam implementasinya, penggunaan Bioarang (Biochar) ini sebagai berikut ; Pertama, Media tanam (pupuk); Kedua, Penjernih air; Ketiga, Penyerap bau. Bahkan, di negara Turki, Biochar dapat dipakai untuk menjadi bricket, sebagai penggangi batu bara. Salah satunya bisa di konversikan untuk pembanggit listrik.

Lebih lanjut, dalam implementasinya, asap cair bisa digunakan sebagai bahan pengawet ikan, tahu, bakso atau daging, guna menjaga kadar protein dan lemak pada daging.

Gimana, asyik kan jadi Mahasiswa Teknik Lingkungan di Universitas Proklamasi 45?

Alat Pengolahan Sampah

View this post on Instagram

Hai environment Teknik lingkungan up45 punya alat bagus nih, yang pasti alat ini berguna banget untuk pengolahan sampah. Penasaran kan yuk kita bahas disini. Nama alatnya sendiri yakni pirolisis, alat ini berguna untuk mengolah limbah biomassa dengan manfaatkan gas pirolisisnya. Nah alat ini juga menghasilkan produk, ada dua jenis produk yang dihasilkan yakni bioarang dan bioliquid smoke. Semua limbah biomassa bisa dikonversi atau dapat menghasilkan produk berupa bioarang (biochar) dan asap cair(bioliquid smoke). Manfaat dari bioarang sendiri yakni Biochar dapat meningkatkan kesuburan tanah dari tanah asam ( tanah dengan pH rendah), meningkatkan produktivitas pertanian, dan memberikan perlindungan terhadap beberapa penyakit yang ditularkan melalui daun dan tanah. Manfaat dari bioliquid smoke juga tidak kalah dari bioarang yakni sebagai pestisida organik (bukan bersifat racun), sehingga hanya menimbulkan bau yang tidak disukai hama, sehingga dengan sendirinya hama akan menjauhi tanaman yang diberi bio-like. Selain sebagai pestisida juga sekaligus sebagai pupuk, hal ini karena unsur sekam (bahan) yang kami bakar juga mengandung limbah kotoran ayam. Sangat bagus untuk proses pembungaan/ buah, pengaplikasian nya bisa dengan semprot ke daun atau disiram ke tanah/media (dengan dicampur air sesuai dosis). Nah gimana keren kan alatnya. Tentu alat ini sangat berguna di bidang pertanian. Selain itu tentunya alat ini dapat mengurangi setidaknya sedikit dari limbah biomassa yang ada.

A post shared by Pengembangan Ekosistem UP45 (@tatakawasanup45) on

Hai environment

Teknik lingkungan UP45 punya alat bagus nih, yang pasti alat ini berguna banget untuk pengolahan sampah.

Penasaran kan yuk kita bahas disini. Nama alatnya sendiri yakni pirolisis, alat ini berguna untuk mengolah limbah biomassa dengan manfaatkan gas pirolisisnya. Nah alat ini juga menghasilkan produk, ada dua jenis produk yang dihasilkan yakni bioarang dan bioliquid smoke. Semua limbah biomassa bisa dikonversi atau dapat menghasilkan produk berupa bioarang (biochar) dan asap cair (bioliquid smoke).

Manfaat dari bioarang sendiri yakni Biochar dapat meningkatkan kesuburan tanah dari tanah asam ( tanah dengan pH rendah), meningkatkan produktivitas pertanian, dan memberikan perlindungan terhadap beberapa penyakit yang ditularkan melalui daun dan tanah.

Manfaat dari bioliquid smoke juga tidak kalah dari bioarang yakni sebagai pestisida organik (bukan bersifat racun), sehingga hanya menimbulkan bau yang tidak disukai hama, sehingga dengan sendirinya hama akan menjauhi tanaman yang diberi bio-like.

Selain sebagai pestisida juga sekaligus sebagai pupuk, hal ini karena unsur sekam (bahan) yang kami bakar juga mengandung limbah kotoran ayam. Sangat bagus untuk proses pembungaan/ buah, pengaplikasian nya bisa dengan semprot ke daun atau disiram ke tanah/media (dengan dicampur air sesuai dosis).

Nah gimana keren kan alatnya. Tentu alat ini sangat berguna di bidang pertanian. Selain itu tentunya alat ini dapat mengurangi setidaknya sedikit dari limbah biomassa yang ada.